Salah, kalau beasiswa hanya digunakan untuk mendapatkan gratis kuliah dan bergudang-gudang pengalaman merambah atau hanya curi-curi pandang tempat-tempat ter-keren suatu Negara. Bisa dapat pengalaman jalan-jalan sekaligus melanjutkan sekolah juga bisa membawa kita untuk bertemu orang-orang top tanah air.
Kalau mengenang kisah SMP saya, dimana suatu hari seluruh siswa di haruskan untuk tidak belajar. Enak dong? Tidak belajar di kelas, tetapi kami di haruskan ke luar sekolah, berdiri berpanas-panas di pinggir jalan membentuk pagar bagus dan pagar ayu bersama 2 sekolah lainnya yang berdekatan saat itu. Bayangkan saja, kami harus berdiri memenuhi sepanjang jalan di terik matahari kota Medan yang terkenal bisa membuat kulit melegam, dengan bendera merah-putih di tangan kanan yang harus selalu di lambaikan, demi menunggu Pak Presiden lewat naik sedan dengan hanya lambaian tangannya yang terlihat siang itu. Perjuangan buat ketemu Pak Presiden, sudah cukup senang meski hanya melihat tangannya doang dan nggak sampai 1 menit J.
Well, berstatus pelajar atau bagi siapapun yang sedang berada di luarIndonesia, biasanya akan dilibatkan dan diundang oleh KBRI saat kedatangan tamu-tamu kenegaraan dariIndonesia. Biasanya KBRI akan mengundang perwakilan warga masyarakatIndonesia dan sudah pasti pelajar di acara jamuan makan malam bersama sang tamu.
Nah, tamunya ini lho yang nggak bisa kita jumpai selagi kita di Indonesia. Mulai dari Bapak Gita Wiryawan yang ganteng dan juga pianist (Ketua BKPM), Bapak Kusmayanto Kadiman (mantan Menristek, waktu ke Korea beliau masih menjabat sebagai Menristek), Bapak Hatta Rajasa, Ibu Armida Alisjahbana, Sultan Hamengkubuwono X sampai hampir bertemu Pak Presiden SBY saat kunjungan beliau di G-20. Jajaran para petinggi pemerintahan ini bisa saya jumpai sejak menyandang status pelajar diKorea. Tidak hanya bersalaman, foto bareng juga bisa. Belum tentukan kita bisa ketemu beliau-beliau ini diIndonesia.
Seperti malam ini contohnya, kami para pelajar mendapat undangan jamuan makan malam sekaligus ramah-tamah dengan Ibu Armida Alisjahbana. Acara di adakan di wisma duta KBRI di daerah Yeouido -Seoul. Saya dan beberapa teman menuju ke KBRI dengan berpakaian rapi dan dalam keadaan perut kosong. Rugi kalau datang dalam keadaan kenyang, karena jamuan makan malam yang di sediakan oleh KBRI sudah dipastikan akan memanjakan perut anak kuliah seperti saya dengan makanan alaIndonesiayang pastinya tidak akan di dapat di Korea. Menghadiri acara KBRI sama dengan memperbaiki gizi sekaligus bertemu para petinggi tanah air tadi.
Acara ramah tamah akan di buka dengan sambutan dari Pak Dubes, di lanjut pembacaan doa, makan siang dengan menu Indonesia dan kenang-kenangan dari sang bintang tamu, dalam hal ini Ibu Armida menyampaikan wejangannya tidak hanya bagi warga Indonesia di Korea tetapi khusus bagi pelajar “Pelajar harus bisa menyeimbangkan IQ dan EQ” begitulah kurang lebih pesan beliau dalam pidato kenang-kenangan sekaligus wejangannya malam ini.
Setelah mendengarkan wejangan-wejangan, biasanya acara di tutup dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama.Parapelajar sudah punya jatah sendiri untuk berfoto bersama sang petinggi tanah air ini. Sibuk mengatur posisi, yang pasti bagian foto-foto ini akan memakan banyak waktu dan menguras kesabaran karena harus mengatur gaya berfoto ala mahasiswa, belum lagi setelahnya masing-masing dari kami termasuk saya, ingin bersalaman dengan sang petinggi, kalau bisa bersalaman dengan waktu yang lama, berharap ilmu-ilmu beliau bisa tertular dan mengalir melalui jabat tangan hehehe.
Tidak hanya petinggi tanah air saja yang bisa kita jumpai, artis pun bisa kita jumpai dengan mudah kalau sedang di luarIndonesia. Agnes Monica misalnya, yang dua kali terpilih untuk hadir di acara Asian Song’s Festival dan pernah latihan di KBRI, ketemunya ya sama kita-kita lagi para pelajar. Malah kadang ada artis yang minta ditemani kelilingSeouldan belanja sama mahasiswa, Dik Doang misalnya dalam kunjungannya di acara Tabligh Akbar.
Well, berada di luarIndonesia tidak hanya berkesempatan untuk jalan-jalan dan kuliah gratis, tapi juga bertemu bintang dan petinggiIndonesia yang birokrasinya bakal panjang banget kalau kita mau coba ketemu di Indonesia.
Semoga akan ada kunjungan-kunjungan lainnya ke KBRI Seoul, saat nya ramah-tamah dan menyantap hidangan Indonesia pengobat rindu masakan sang Bunda.
Foto dari kiri ke kanan : Bapak Gita Wiryawan (Mentri Perdagangan 2011/KBRI Seoul 2010), Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Bu Ani (Jeju Island, ASEAN summit 2009)
Armida Alisjahbana (KBRI 2009), Bapak Ir. Hatta Radjasa, Pak KK (Kusmayanto Kadiman), Bapak Ir. Pal Gunadi, Bapak Fasli Djalal, Bapak Budi Soehardi (CNN Heroes), Bapak Anies Baswedan